Home » » Warjiman, Manusia Kayu dari Boyolali

Warjiman, Manusia Kayu dari Boyolali

Written By Boyolalikita on Rabu, 15 Februari 2017 | 20.31.00

Kasus ‘’manusia kayu’’ di Sragen ternyata juga ditemukan di Kabupaten Boyolali. Dia dalah Warjiman (53), warga RT12 RW2 Dukuh Jering, Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Kondisi Warjiman sangat memprihatinkan dan hanya tergolek di ranjang reyot sepanjang hari. Rumah itu pun masih berlantai tanah dan berdinding kayu. Dia sehari- hari ditemani ibunya, Tumiyem (80) yang sudah terganggu pendengarannya.
Beruntung, kakak kandung Warjiman, Suwarni rela merawatnya. Setiap hari, Suwarni yang rumahnya bersebelahan dengan Warjiman, datang untuk memandikan dan menyuapinya. ‘’Adik saya terbaring di tempat tidur sejak 1998. Alhamdulillah saya masih diberi kesehatan untuk merawat adik saya ini,’’ ujar Suwarni.

Dijelaskan, nasib memilukan yang dialami Warjiman bermula saat dia berumur 25 tahun. Warjiman bekerja sebagai kuli. ‘’Nah saat angkat-angkat barang itu, tulang bagian belakangnya kecetit. Lalu dipijatkan, namun sakitnya justru makin parah.’’ Warjiman sama sekali tak terlintas untuk memeriksakan sakitnya ke dokter atau rumah sakit, karena tak memiliki uang.
Dia membiarkan rasa nyerinya hingga bertahun-tahun. Jika punya sedikit uang sisa, Warjiman memijatkan tubuhnya ke tukang pijat saraf. ‘’Dalam keadaan sakit, Warjiman tetap bekerja sebagai pengayuh becak di Semarang.’’
Dikunjungi Dokter
Puncaknya terjadi pada 1998, di mana tubuh Warjiman tak bisa digerakkan sama sekali. Sejak itulah dia hanya tergolek di tempat tidur beralas tikar. Di ruang sempit dan pengap itulah, Warjiman menghabiskan hari-hari sunyinya ditemani sebuah radio kuno dan alat garuk dari bambu. ‘’Hanya tangan dan mata saja yang bisa digerakkan.’’ Diakui, sejumlah dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boyolali telah mengunjungi Warjiman, Selasa (14/2).
Kunjungan dokter itu membuat seluruh keluarganya terharu. Sebab, hampir 20 tahun keluarganya nyaris tak mendapatkan perhatian. ‘’Beberapa dokter sudah menjenguk adik saya. Katanya akan dilakukan terapi secara rutin oleh dokter. Meski tak bisa sembuh total, setidaknya bisa duduk.’’ Warjiman sendiri masih memiliki semangat untuk sembuh. Demikian pula pendengaran dan ingatannya masih cukup tajam.
Saat diajak berbincang, dia bisa menjawab dengan jelas. ‘’Kalau terdengar suara azan, saya selalu niatkan shalat dalam hati. Saya ingin sembuh dan bisa bekerja meringankan beban orang tua,’’ tukas Warjiman..
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger