Home » » Inilah Profil Syamsari KItta dan H Achmad Daeng Sere Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar

Inilah Profil Syamsari KItta dan H Achmad Daeng Sere Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar

Written By Boyolalikita on Minggu, 30 Oktober 2016 | 19.14.00

H. Syamsari Kitta, S.Pt., MM.Muda, cerdas, bersih dan bersahaja, mungkin itulah kata yang bisa menggambarkan dirinya bagi orang yang pertama kali mengenali beliau. Lahir pada 24 September 1974 di Campagaya, Takalar. Menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1997 membuatnya sangat paham apa dan bagaimana solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para pelaku utama pertanian: petani, nelayan, peternak.

Suami dari Irma Andriani, S.PI., M.Si ini meraih gelar master dalam bidang Manajemen dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2004. Selain itu, politisi yang juga anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera  berusia 37 tahun ini kaya dengan pengalaman organisasi dan mengurus orang banyak. Selain menjadi Ketua DPW Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia Sulsel, juga menjabat sebagai Anggota Dewan Penasehat BPKRMI Sulsel, serta Wakil Bendahara Pengprov PSSI Sulsel. Beliau juga pernah menjadi Ketua Senat Fakultas Peternakan IPB periode 1996-1997 dan pengurus Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) tahun 1995-1997. Ini menandakan beliau telah bergelut sebagai aktivis semenjak masih berstatus mahasiswa.
sedangkan H Achmad Daeng Sere, S.Sos adalah Anggota DPR RI periode 2009-2014. Diusung Partai Persatuan Pembangunan, menantu Hj. Megawati Achmad, SE, MM ini terpilih melalui daerah pemilihan Sulawesi Selatan 1 yang meliputi Kabupaten Selayar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Gowa, dan Kota Makassar.
Pria yang akrab disapa Pak Haji ini dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana. Meski sudah menjabat sebagai anggota Komisi I yang membidangi soal Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi, tak juga membuat menantu Bupati Takalar, Ibrahim Rewa, ini lupa diri.
Ia lebih mengandalkan naik ojek atau sepeda motor saat berkantor ke Senayan. Alasannya, ia sumpek dengan kemacetan Jakarta. Hal ini membuatnya sering dimarahi sang istri.
Pak Haji yang sebelumnya memperoleh gelar sarjana S1 di UVRI Makassar tahun 2003-2007 itu pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Takalar. Dari pernikahannya ia dikaruniai dua anak.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger