Boyolali — Pasar tradisional Desa Mudal, Kecamatan Boyolali Kota dibangun dengan nilai total Rp 1,75 miliar. Pasar ini merupakan pasar desa yang kondisinya sangat kumuh. Selain kumuh juga tidak memiliki fasilitas umum yang memadai. Padahal pasar yang buka setiap pagi hari itu, merupakan sentra ekonomi bagi warga. Selain itu letaknya cukup strategis, yakni di pinggir jalan arah lokasi wisata Tlatar.
Pembangunan pasar didanai program penataan lingkungan berbasis komunitas (PLPBK) senilai Rp 1 miliar, dan program penataan bangunan dan lingkungan (PBL) Cipta Karya Provinsi Jateng senilai Rp 750 juta. Pembangunan Pasar Mudal juga tidak lepas dari kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat dalam mengelola dana regular program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan (PNPM MP). Hingga akhirnya mendapat kucuran dana PLPBK dan PBL sebagai reward.
Unit pengelola lingkungan (UPL), Sunardi, setempat, merupakan perioritas utama hasil rembug masyarakat. Pembangunan pasar ini diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup warga dan mengentaskan kemiskinan di Mudal.
“Kita harapkan bisa memberikan manfaat yang banyak bagi warga,” ungkap Sunardi, Senin (23/12).
Pembangunan pasar meliputi los untuk 216 lapak dan 45 kios kecil yang dibangun dengan dana PLPBK senilai Rp 1 miliar, dan 18 kios besar serta taman dan parkir dari dana PBL senilai Rp 750 juta. Saat ini progress pembangunan berkisar 70 persen dan diharapkan dapat difungsikan tengah tahun depan.
“Nantinya kita lebih prioritaskan pedagang lama dan warga Mudal,” imbuhnya.
Timlo
0 komentar:
Posting Komentar