Sejak dahulu kala islam ini menjadi agama yang paling maju. Kita bisa menguasai hampir seluruh pelosok negeri. Salah satunya di Myanmar. Ya, umat Muslim datang ke negara itu dengan perdamaian. Hingga, bisa diterima dengan baik dan berkembang di sana.
Sejarah membuktikan bahwa dahulu mereka cukup maju. Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan peninggalan umat muslim di sana. Tapi sayang, bukti sejarah itu, kini tidak lagi dapat kita lihat. Mengapa? Sebab, penghilangan identitas Islam dilakukan. Selain itu, banyaknya kaum muslimin yang pergi meninggalkan kampung halamannya, sehingga mereka menjadi kaum minoritas di negara itu.
Sejak pemerintahan militer berkuasa di Myanmar melalui kudeta Jendral Ne Win tahun 1962 M, umat Islam Arakan mengalami berbagai bentuk kezaliman dan intimidasi. Dibunuh, diusir, diitekan hak-hak mereka, dan tidak diakui hak-hak kewarganegaraannya. Mereka disamakan dengan orang-orang Bangladesh dalam hal agama, bahasa, dan fisik.
Salah satu hal yang mereka lakukan terhadap umat Muslim adalah adanya upaya penghapusan identitas Islam dan pengaruhnya. Hal ini dilakukan dengan cara menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam. Yaitu menghancurkan masjid, madrasah, dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Lalu kaum muslimin dilarang sama sekali untuk membangun suatu bangunan yang berkaitan dengan Islam. Dilarang membangun masjid, madrasah, kantor-kantor dan perpustakaan, tempat penampungan anak yatim, dan lain-lain. Sebagian sekolah-sekolah Islam yang tersisa tidak mendapatkan pengakuan dari pemerintah, dilarang untuk dikembangkan, dan tidak diakui lulusannya.
Selain itu, adanya upaya “Burmanisasi”, meleburkan ajaran Islam dan menghilangkan identitasnya dalam masyarakat Budha. Umat Islam diusir dari kampung halaman mereka. Tanah-tanah dan kebun-kebun pertanian mereka dirampas. Kemudian orang-orang Budha menguasainya dan membangunnya dengan harta-harta yang berasal dari kaum muslimin. Atau membangunnya menjadi barak militer tanpa kompensasi apapun. Bagi mereka yang menolak, maka tebusannya adalah nyawa. Inilah militer fasis yang tidak mengenal belas kasihan. []
Sumber: kisahmuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar