Home » » Katanya Kota Layak Anak? 21 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Malah Terjadi di Boyolali

Katanya Kota Layak Anak? 21 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Malah Terjadi di Boyolali

Written By Boyolalikita on Senin, 20 Maret 2017 | 23.10.00

Meski sudah dicanangkan sebagai kabupaten layak anak, kasus kekerasan terhadap anak-anak, terutama kekerasan seksual yang masih terus terjadi di Boyolali.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Anak (DPPKAB) Boyolali mencatat sudah ada 21 kasus kekerasan terhadap anak.
Meskipun cenderung mengalami penurunan, namun angka ini masih tinggi dan terus terjadi kasus. Di sisi lain, korban mayoritas mengalami trauma akibat kekerasan yang mereka terima.

Menyikapi kondisi ini, Pemkab Boyolali terus berupaya mengantisipasi dan mencegah terjadinya kasus kekerasan pada anak tersebut.
Kasi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DPPKAB Boyolali,  Dinuk Prabandini menyatakan sudah banyak langkah dilakukan untuk mewujudkan Boyolali ramah anak.
Termasuk di antaranya sosialisasi bahaya dampak kekerasan anak dan perempuan, penguatan mental remaja, pembentukan organisasi konseling remaja di sekolah, hingga penegakan hukum.
“Namun ada beberapa faktor kendala, seperti kebiasaan mencari uang secara mudah, atau karena faktor pendidikan rendah,” terang dia akhir pekan lalu.
Dinuk menegaskan, upaya antisipasi dilakukan dengan penguatan terus menerus keluarga yang tangguh. Kondisi keluarga yang baik dan kuat, diharapkan lebih mampu membentengi anak-anak dari ancaman kekerasan. Penguatan keluarga tangguh dibangun salah satunya melalui kader PKK maupun bidan desa agar bisa berperan optimal.
“Peran kader PKK dan bidan desa terus dioptimalkan untuk pemberdayaan keluarga,” terang dia.
Menurut Dinuk, upaya penguatan dilakukan dengan memberikan pelatihan untuk ibu-ibu kader PKK, sehingga mereka dapat bersama-sama berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak di keluarga masing-masing. Selain itu, para kader PKK juga perlu diberikan pelatihan pendampingan dan pelayanan korban kekerasan.
Pelatihan ini diperlukan terutama untuk pelayanan pendampingan trauma yang dialami korban kekerasan. Kemampuan tersebut terutama dalam mengenali gejala korban yang mengalami kekerasan mulai dari tingkat ringan.
Sehingga kader PKK akan mampu menangani dan mendampingi korban anak yang mengalami trauma tingkat ringan.
“Yang paling utama bisa dilakukan pencegahan. Dengan kepekaan yang tinggi, kader PKK bisa mendeteksi sejak dini adanya gejala penyimpangan sosial untuk dicegah agar jangan sampai terjadi kasus kekerasan,” jelas dia.
“Yang paling utama bisa dilakukan pencegahan. Dengan kepekaan yang tinggi, kader PKK bisa mendeteksi sejak dini adanya gejala penyimpangan sosial untuk dicegah agar jangan sampai terjadi kasus kekerasan,” jelas dia.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger