Warga Dukuh Silem, Desa Kadireso, Kecamatan Teras, Boyolali, digegerkan penemuan ular piton di area persawahan setempat, Minggu (22/1/2017). Ular yang kini masih dirawat di kandang milik warga setempat itu memiliki panjang 3 meter.
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Mapolsek Teras, Minggu, ular tersebut kali pertama terlihat oleh warga setempat pada Sabtu (21/1/2017) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Binatang yang merupakan jenis ular terpanjang di dunia itu terlihat di sungai Dukuh Silem dalam posisi diam.
Warga yang melihat terkejut dan ketakutan. Lalu, mereka memanggil Huda, salah satu warga yang dikenal cukup mahir menjinakkkan ular. Bersama-sama warga lainnya, Huda akhirnya berhasil mengevakuasi ular jenis sanca kembang itu keesokan harinya.
“Kondisi ular masih sehat. Saat ini sudah diselamatkan warga dan disimpan di dalam kandang warga RT 001/RW 002,” ujar anggota Polsek Teras, Aiptu Hary Kusumo, mewakili Kapolsek Teras, AKP Ahmad Nadiri kepada Solopos.com.
Hary menjelaskan ular tersebut saat ini masih menjadi tontonan warga setempat. Sebagian warga ada yang berfoto bersama ular yang belum jinak itu. Bahkan, ada yang nekat menguji nyali untuk memegang ular tersebut dan mengelus-elusnya.
Meski terbilang membahayakan, Hary memastikan saat ini ular sudah dikondisikan dan tak akan mengancam keselamatan warga. “Kami belum tahu apakah ular tersebut akan diserahkan di kebun binatang atau ke komunitas pencinta ular,” terangnya.
Dugaan sementara, ular tersebut hendak keluar dari sarangnya untuk mencari mangsa. Ular jenis ini dikenal sangat bergantung pada ketersediaan air sehingga kerap ditemui tidak jauh dari genangan air seperti sungai, kolam, dan rawa.
“Namun, berdasarkan laporan warga selama ini belum ditemukan adanya hewan ternak warga yang hilang atau mati karena dimangsa ular,” tambahnya.
Mengutip keterangan dari situs Wikipedia, ular sanca kembang atau sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dapat melebihi 8,5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia, lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan.
Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu. Penyebabnya ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan cukup banyak energi. Ular ini memangsa korban dengan cara melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga korban mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya. solopos
0 komentar:
Posting Komentar