Sepakbola tidak hanya bicara soal permainan, menang-kalah, gol, juara, atau sisa-sisa kemenangan yang biasa terus terngiang-ngiang di kepala. Lebih dari sekadar itu, sepakbola terkadang menyatukan yang berbeda, sampai memecah mereka yang satu warna.
Tim nasional Indonesia saat ini sedang berlaga di kompetisi antar negara Asia Tenggara bertajuk AFF Suzuki CUP 2016. Indonesia tergabung dalam grup neraka bersama Thailand, Filipina, dan Singapura. Tapi saya tidak akan membahas kuatnya Thailand, strategi Riedl atau dramatisnya kemenangan Indonesia atas Singapura. Tetapi yang akan saya bahas di sini adalah soal hubungan romantis antara pendukung timnas Indonesia dan timnas Thailand.
Belakangan ini selama gelaran AFF Suzuki Cup 2016, lini masa Facebook saya dipenuhi kata-kata troll, keyboard war, sampai kata-kata hinaan yang ditujukan kepada fans lawan yang akan bertanding di AFF Suzuki Cup. Kebetulan saya adalah admin di salah satu page troll, bernama "Troll SEA Games Official. Jika ada yang pernah berkunjung, sahabat-sahabat bisa menemukan di mana isi postingnya penuh kata-kata gurauan, candaan, sindiran, trolling, dan banyak lagi. Semua itu ditujukan untuk menghibur para pengunjung, meski menghibur namun tidak ada sisi positifnya sama sekali, namun entah kenapa saya menyukainya.
Saya suka ketika membuat candaan soal-menyoal sepakbola ASEAN, yang terakhir saya membuat candaan soal gaya bertahan timnas Singapura saat menghadapi Thailand, selama beberapa hari saya membahas itu dan mungkin membuat kesal beberapa fans timnas Singapura, namun kembali lagi di halaman itu memang penuh candaan.
Ok saya harus jujur juga jika saya suka membuat candaan soal Malaysia dan Singapura, tapi tak sampai menggunakan kata-kata hinaan. Saya tahu rasanya ketika dihina, maka dari itu saya tidak pernah membuat postingan yang keras dan menyakitkan, untungnya.
Tapi selama pergelaran AFF Suzuki Cup 2016, saya selalu melihat ada kejadian unik, ya sangat unik! Fans atau publik sepakbola Thailand selalu berusaha untuk mendukung dan menghibur fans Indonesia. Ketika timnas Indonesia harus kalah 4-2, banyak fans Thailand yang mencoba membangkitkan semangat fans-fans Indonesia dengan kata-kata yang memotivasi.
Saya juga ingat ketika pergelaran SEA Games 2015 Singapura, di mana ketika Indonesia bertemu Thailand di semifinal, fans Thailand membawa poster bergambar bendera Republik Indonesia dan juga tulisan FRIENDS.
Ini mengagumkan tapi ini tidak berlebihan menurut saya. Entah mungkin sifat dari orang-orang Thailand yang sangat bersahabat dan peduli kepada setiap fans Negara lain, atau karena mereka menganggap Indonesia benar-benar sebagai sahabat spesial?
Selama beberapa tahun ini, saya memperhatikan alur keyboard war dari banyak Negara di ASEAN. Siapa suka melawan siapa, siapa yang paling sering dijadikan bahan gurauan atau candaan. Saya paham betul jika tak sedikit fans Negara lain yang suka menjadikan Indonesia sebagai candaan di halaman yang saya kelola, saya anggap itu hal biasa karena untuk itulah halaman dibuat, sebelum pertandingan memang terjadi balas-membalas komentar sengit, tapi setelah pertandingan berakhir semua akan kembali seperti biasa dan akan berteman biasa.
Saya biasa melihat kata-kata gurauan keras yang sering menyulut emosi, tapi itu biasa, fanatisme di media sosial menjadi bukti tak harus menyaksikan langsung pertandingan di stadion. Namun jika sudah berlebihan tentu akan berbeda ceritanya, siapapun akan diblokir.
Kembali ke topik. Akibat kejadian unik ini dimana fans Thailand menganggap Fans Indonesia seperti spesial, benar-benar seperti teman yang begitu pantas untuk didukung, sejak saat itu saya jadi selalu berusaha menghormati orang-orang Thailand yang ada di forum manapun, khususnya forum sepakbola dan bahkan halaman Facebook yang saya kelola. Saya sampai tidak berniat untuk membuat postingan sarkas atau apapun yang menjelekkan Thailand, saya tidak ingin menghancurkan sesuatu yang terjadi antara penggemar sepakbola Thailand dan Indonesia. Yah, meski halaman yang saya kerjakan hanya memiliki sekitar 47 ribu likers, postingan jelek sekecil apapun pasti akan merusak hal-hal baik yang sudah dibangun selama ini.
Saya selalu merasa jika fans sepakbola Thailand selalu berusaha untuk jadi fans fanatik yang membawa kesan positif, tak hanya melakukan hal itu kepada Indonesia, bahkan mungkin kepada penggemar negara lainnya, kecuali Kamboja, di mana kedua penggemar Negara ini selalu berseteru. Fans Kamboja selalu membanggakan pemain bintangnya Chan Vathanaka, dan publik sepakbola Thailand yang selalu menyindir dan menjadikan timnas Kamboja bahan candaan, dengan menyebut timnas Kamboja si Raja Galaksi, membuat berita lelucon Chan Vathanaka yang dikontrak Barcelona, dan juga candaan-candaan lainnya yang sudah berkobar luas seperti perang nyata.
Saya rasa saya tidak berlebihan, saya benar-benar mengagumi gaya publik sepakbola Thailand yang mengutamakan “Rivalitas hanya di lapangan, di luar kita adalah teman”. Yah, awalnya saya juga berpikir, ah ini mungkin taktik fans Thailand, dengan begitu mereka sama saja menganggap Timnas kacangan dan perlu dikasihani, namun saya coba berpikir positif. Sampai akhirnya saya menjelajahi seluruh page-page Sepakbola ASEAN, di mana memang mayoritas Fans sepakbola Thailand sangat-sangat menganggap Indonesia sebagai sahabat!
Di setiap postingan, siapapun yang timnas kita lawan, fans Thailand selalu mencoba mendukung Indonesia dengan kata-kata yang sudah sering saya dengar seperti, "Cheer Indonesia! Su su (fight) Indonesia!". Bahkan sebelum pertandingan antara timnas Indonesia melawan Singapura, banyak fans Thailand yang berharap agar Indonesia-lah yang lolos ke semifinal dan menemani Thailand, dan lebih gila lagi ada yang berharap Final AFF Cup 2016 mempertemukan Indonesia dan Thailand!
Jadi, saya coba berpikir dengan pikiran jernih sejenak. Sambil tidur-tiduran dengan tangan mengetik di laptop, saya mulai menyadari betul-betul, jika sepakbola tak hanya soal kemenangan demi kemenangan saja, rivalitas hanya di dalam lapangan, di luar kita adalah sahabat.
Saya begitu mengagumi sikap fans Thailand yang mau menganggap Indonesia sebagai sahabat, tak sedikit dari mereka yang berani adu argumen dengan sahabat-sahabat dari Filipina dan Singapura karena mereka mendukung Indonesia untuk bisa lolos bersama.
Tapi seperti apa balasan fans Indonesia? Yah, untungnya mereka semua membalasnya dengan begitu baik juga. Tak jarang saya temukan komentar-komentar unik antara fans kedua negara. Sampai saat ini pun saya tidak pernah sekalipun berpikir untuk membuat bahan candaan kasar soal Thailand, meskipun saya menemukan banyak ide-ide lucu.
Entah apa yang membuat fans Thailand dan Indonesia bisa begitu romantis, entah apa pemantiknya, apakah karena kita punya lambang yang hampir sama antara Krud dan Garuda? Apakah karena Indonesia sering impor barang dari Thailand? Entahlah...
Inilah uniknya dunia sepakbola ASEAN. Indonesia yang merupakan saudara terdekat Malaysia malah sebaliknya, kata-kata kasar seperti Indon-Malon pun banyak terlontar di halaman facebook yang saya kerjakan. Inilah sepakbola... meskipun di kehidupan sehari-hari sudah sering terjadi tapi berbeda ketika terjadi di dunia sepakbola.
Tapi sepakbola tetaplah sepakbola, kita harus mengutamakan fairplay. Menang kalah itu biasa, toleransi antar fans kedua Negara memang sangat besar, namun sepertinya agak aneh jika nantinya berlebihan. Saya menganggapnya sebagai suatu kejadian unik, yang saya anggap sebagai ‘Romantisme Sepakbola Indonesia-Thailand’.
Akhir kata, semoga timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik di ajang AFF Suzuki CUP 2016!
Penulis merupakan remaja penggemar sepakbola yang hanya bisa berteriak dan mendukung lewat dunia maya, biasa bercuit di @rubensetion dan laman facebook Troll SEA Games Official. Tulisan ini merupakan bagian dari #AyoIndonesia. COpas from panditbola
0 komentar:
Posting Komentar