Anggota Komisi D DPRD Jateng, Muhammad Rodhi meminta Pemprov menggenjot pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat di 35 kabupaten/kota. Namun ia mengapresiasi capaian rasio elektrifikasi di Jateng pada 2016 sebesar 91,36 persen atau meningkat 0,26 persen dibanding 2015."Kami mengapresiasi ini, namun Jateng harus turut serta menggenjot kelistrikan masyarakat agar dapat membantu mewujudkan target rasio elektrifikasi nasional 2016 sebesar 90,15 persen," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah penduduk Jateng pada 2015 mencapai 33 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 0,81 persen selama lima tahun. Maka, imbuhnya, tentu akan memerlukan perhatian dari instansi pengelola listrik agar dapat memenuhi bertambahnya kebutuhan masyarakat.
SekdaProv, Puryono mengatakan, rasio elektrifikasi di Jateng mencapai 91,1 persen pada 2015. Meski rasio elektrifikasi terhitung tinggi, namun masih terdapat beberapa rumah tangga yang belum menikmati aliran listrik" saat meresmikan Musyawarah Daerah X Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Jateng, di Patrajasa Hotel, Rabu (2/11/2016).
"Di Jawa Tengah sedang dibangun sumber energi listrik dengan kapasitas besar. Yaitu PLTU Batang, PLTU Tanjung Jati Jepara, dan PLTU Cilacap,Pembangunan itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan energi listrik, baik industri maupun rumah tangga.' Ungkapnya
Ia juga mengungkapkan, secara nasional, kebutuhan energi listrik di berbagai penjuru tanah air terus meningkat. Pemerintah bahkan rutin menambah setidaknya 7 ribu MW listrik tiap tahunnya sampai dengan tahun 2019.
"Pemerintah telah berkomitmen merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu MW dalam jangka waktu lima tahun, mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019," katanya di hadapan para kontraktor listrik.
0 komentar:
Posting Komentar