Kota Susu Boyolali mulai kehilangan satu per satu peternak sapi perahnya
Salah satu Mantan peternak sapi perah Agus Wibowo dari Dusun Dungus, Desa Seboto Kecamatan Ampel Boyolali yang beralih profesi menjadi peternak sapi potong. mengatakan, biaya pakan sapi perah tinggi menjadi alasan utama peralihan profesi. Biaya pakan tersebut tidak sebanding dengan rendahnya harga jual susu di tingkat peternak.
"Sehari itu biaya pakan Rp30 ribu per ekor, itu biaya operasional. Untuk produksi susu per hari mencapai 8 liter per ekor. Artinya kalau susu dijual Rp4.000 per liter, jadi Rp32 ribu. Selisihnya tipis, tapi ini belum hitung tenaga kerja dan lainnya," jelasnya di Areal Kandang Ternak Sapi, Desa Seboto Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2016).
Karena hal tersebut, dirinya bersama peternak sapi perah lainnya memutuskan beralih ke pedaging atau sapi potong. Agus mengaku sudah delapan bulan ini menjadi pedaging.
Menurutnya, profesi ini lebih jelas biaya operasionalnya ketimbang peternak sapi perah. Misalnya, target penggemukan sapi bakalan selama lima bulan, artinya biaya yang mesti disiapkan hanya lima bulan saja.
"Biaya operasional pedaging Rp22 ribu per ekor per harinya. Pas jualnya kita bisa tentukan di moment-moment," ujarnya.
Sekedar informasi, berdasarkan data Koperasi Unit Desa (KUD) Karangnongko, harga susu di tingkat peternak paling rendah sekira Rp4.000 per liter dan paling tinggi Rp4.800 per liter.
0 komentar:
Posting Komentar