Home » » Komunitas Sungai Desa Bendan, Ngemplak Boyolali terbentuk

Komunitas Sungai Desa Bendan, Ngemplak Boyolali terbentuk

Written By Boyolalikita on Minggu, 16 Oktober 2016 | 21.47.00

Kabupaten Boyolali telah memiliki  Komunitas sungai  yakni komuntas  sungai Desa Bendan. Pembentukan Komunitas Sungai di Desa Bendan ini dibentuk  bersamaan dengan pelaksanaan Pelatihan Penanganan Resiko Bencana/ PRB  bersih - bersih sungai di Desa Bendan Banyudono, 29 September 2016 lalu. Terpilih sebagai ketua Komunitas Sungai Desa Bendan Totok Sudaryanto, Wakil Ketua Sumanto, Sekretaris Soni, dan bendahara Bambang Sutanto.  

Kepala Pelaksana Badan Penangggulangan Bencana Daerah / BPBD Kabupaten Boyolali, Nur Kamdani  menegaskan pembentukan Komunitas sungai di Bendan ini merupakan yang pertama kali di Kabupaten Boyolali dan merupakan awal pembentukan Komunitas sungai di Boyolali. “ Mudah – mudahan dengan terbentuknya Komuitas sungai di Desa Bendan Banyudono ini bisa diikuti desa – desa lain di Kabupaten Boyolali, sehingga keberadaannya bisa membantu pemerintah terhadap kebersihan sungai“ tegas Nur Kamdani.  
Nur Kamdani mengungkapkan sebelum terbentuk komunitas sungai di Desa Bendan ini sebelumnya sudah ada beberapa paguyuban yang peduli sungai di wilayah Bendan yang anggota 20 Orang lebih berasal dari Karang Taruna, pengurus RT dan Tokoh Masyarakat setempat. Mereka dengan inisiatif sendiri membersihkan sungai di wilayah Pengging Bendan Banyudono. Keberadaan Komunitas sungai ini sangat penting untuk memelihara  kebersihan sungai dari sampah dan limbah.

Sementara kegiatan  Penanganan Resiko Bencana/ PRB  Kabupaten Boyalali dengan  melakukan bersih – bersih sungai di aliran sungai Bendan Pengging Banyudono sepanjang 100 meter timur jembatan sungai. Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat di Pengging Bayudono meliputi : Karang taruna,  pengurusan RT, tokoh masyarakat  serta  sejumlah pegawai di Lingkungan Kabupaten Boyolali.   Nur Kamdani menegaskan, Kegiatan  penanganan  Resiko bencana bersih – bersih merupakan komitmen  bersama Pemeritah  Kabupaten Boyolali dengan Badan Nasional penanggulangan Bencana/ BNPB dalam upaya pengurangan resiko bencana.

 Nur Kamdani menambahkan, “Jika sungai dipenuhi dengan kotoran dan sampah akan  mengakibatkan bencana banjir. Selama ini lanjut Nur Kamdani keberadaan sungai disalah gunakan masyarakat untuk tempat pembuangan  sampah dan limbah. Padahal sesuai dengan fungsinya sungai  dapat dipergunakan  untuk kelangsungan  kehidupan ekosistem dan untuk kehidupan manusia. “Sungai kan merupakan tempat kehidupan makhluk air seperti ikan dan lain sebagainya sehingga dengan sungai yang bersih ikan –ikan  itu bisa berkembang biak dengan baik, sementara untuk kehidupan lain air sungai bisa dimanfaatkan untuk air minum dan untuk irigasi persawahan, namun jika kondisi sungai kotor dipenuhi dengan sampah dan limbah maka bisa berdampak resiko bencana  banjir yang bisa membawa korban jiwa maupun harta, “Tegas Nur Kamdani. boyolalikab
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger