Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Fatahillah, Jakarta, kembali digelar pada hari Rabu ba’da Maghrib, 5 Oktober 2016, di Kantor Suara Islam (SI), Jl. Kalibata Tengah No. 3A, Jakarta Selatan. Tema yang diangkat pada minggu kelima ini adalah “Tauhidullah” dengan pemateri Ustaz Akmal Sjafril.
Menurut Akmal, Tauhidullah adalah ciri Islam, mencakup keesaan Allah dalam Dzat-Nya, Sifat-sifat-Nya, dan Perbuatan-perbuatan-Nya. Konsep ini adalah khas milik Islam.
“Masing-masing orang yang beragama Islam, Kristen, Hindu, dan Budha, sama-sama mengaku beriman kepada ‘Tuhan’, tapi ‘Tuhan’ itu hanya kata yang digunakan untuk menjelaskan makna tentang sesuatu yang absolut. Masing-masing tidak sama dalam memaknai kata ‘Tuhan’. Konsep Tuhan dalam Islam misalnya Allaahu ahad dan lam yalid walam yuulad, jelas berbeda dengan doktrin Kristen tentang anak tuhan, begitupun Hindu dengan banyak tuhan,” ujarnya.
Karena Allah tidak sama dengan selain-Nya, maka Islam menegaskan bahwa Dia hanya bisa dipahami melalui wahyu, bukan dengan akal semata. “Islam telah mengajarkan pemahaman yang komprehensif tentang Allah SWT, tanpa didasarkan pada spekulasi filosofis,” tandasnya di akhir kuliah.
Irma Oktiani, salah seorang peserta, memberi komentar positif terhadap materi kali ini. “Materi tauhidullah membuka wawasan keislaman kita melalui sejarah. Islam dengan tauhid-nya merupakan konsep ketuhanan yang paling sempurna. Terlahir dalam keadaan muslim merupakan anugerah yang sangat luar biasa bagi manusia dan sudah seharusnya umat muslim bangga dengan keislaman yang dimilikinya. Betapa beruntungnya orang yang Allah izinkan menikmati indahnya Islam. I am proud to be a Moslem,” pungkasnya. islamedia
0 komentar:
Posting Komentar