Home » » Pilkada Boyolali 2015 : PKB Nyatakan Keluar dari Koalisi Bangkit Bersama

Pilkada Boyolali 2015 : PKB Nyatakan Keluar dari Koalisi Bangkit Bersama

Written By Boyolalikita on Minggu, 05 Juli 2015 | 19.18.00

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan keluar dari Koalisi Boyolali Bangkit (KBB).
Menurut Ketua PKB Boyolali, Muhajirin, pernyataan mundur dari koalisi disampaikan PKB dalam rapat pimpinan anggota koalisi pada Kamis (2/7/2015) malam. “Saya nyatakan mundur dari KBB, baik sebagai calon bupati maupun sebagai anggota koalisi,” kata Muhajirin, kepada solopos.com, Sabtu (4/7/2015).
muhajirin
PKB memilih mundur dari KBB karena menganggap banyak ketidakpastian dalam tubuh koalisi baik dari komitmen awal membangun kaoalisi hingga tahapan penjaringan calon bupati. Semestinya, di awal Juli ini ada rapat khusus presidium dan pimpinan partai politik anggota koalisi terkait pembahasan formasi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang kemungkinan akan diusung KBB.
“Namun saya tunggu-tunggu sampai Kamis malam kemarin, tidak ada.”
Seperti diketahui, KBB merupakan gabungan enam partai politik non-PDIP yang meliputi PKS, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PKB. Dengan keluar dari KBB, PKB mewacanakan akan bergabung dengan PDIP mendukung pasangan Seno Samodro-Said Hidayat. Namun, menurut Muhajirin, hingga saat ini PKB belum membuat komitmen hitam di atas putih untuk mendukung pasangan Seno Samodro-Said Hidayat.

“Kami juga akan melihat dulu perkembangan di KBB seperti apa. Siapa calon bupati yang akhirnya diusung nanti, karena ada nama AP [Agus Purmanto] di situ.”
Agus Purmanto, terakhir diusung PKB dalam Pilkada 2010 untuk berpasangan dengan Seno Samodro sehingga saat ini keduanya menjadi bupati dan wakil bupati. Tetapi dalam Pilkada 2015, Agus Purmanto telah lebih dulu di’pinang’ dua partai yakni PKS dan Gerindra.
Seperti diketahui sebelumnya, PDIP Boyolali melalui Ketua DPC, S.Paryanto, mengklaim ada empat parpol anggota KBB yang sudah membangun komunikasi intensif merapat ke PDIP. Keempat partai tersebut antara lain PKB, Demokrat, PAN, termasuk Golkar. Namun, Bendahara Partai Demokrat Boyolali, Agus Ariaji, membantah hal tersebut.
“Kami masih itiqomah bersama KBB. Bahkan kami sudah berkomunikasi intensif dan buka bersama dengan Agus Purmanto sebagai salah satu tokoh yang kuat bakal diusung KBB,” kata Agus. Bagi Agus, pernyataan yang menyebut Demokrat menyeberang ke PDIP adalah pernyataan personal dalam rangka mengobok-obok KBB.
“Sampai saat ini kami masih di KBB. Yang menandatangani kesepakatan koalisi adalah tiga pihak, ketua, sekretaris, dan bendahara masing-masing partai. Jadi keputusan tetap bertahan atau keluar dari koalisi juga harus ditentukan tiga orang itu, tidak bisa sendirian.”
PAN, Demokrat, dan PKB, hanya memiliki masing-masing, tiga, satu, dan dua kursi di DPRD Boyolali. Namun, ketiga partai tersebut dinilai sangat menentukan dinamika politik menjelang Pilkada 2015, mengingat Golkar sebagai partai kedua pemilik kursi terbanyak di DPRD saat ini justru masih dihadapkan pada permasalahan internal dualisme kepemimpinan.
“Tapi kami yakin bisa menjadi peserta pemilu dengan kepengurusan yang sah,” kata Ketua DPD Golkar Boyolali, Fuadi. Fuadi pun memastikan KBB yang salah satunya dirintis Golkar bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Seperti disampaikan Pengamat Politik UNS, Didik G.Suharto, sebelumnya, partai non-PDIP di Boyolali semestinya bisa membuat dinamika politik menjelang pilkada menjadi lebih sehat dan elegan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mengusung sendiri calon bupati dan wakil bupati.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger