Anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali yang semula diusulkan senilai Rp25 miliar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat ditekan menjadi Rp18,60 miliar.Anggaran pilkada ditekan setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mengurangi asumsi jumlah pasangan calon pilkada 2015 dari empat menjadi tiga pasangan.
“Pencermatan sudah selesai. Jika sebelumnya KPU mengusulkan anggaran pilkada Rp25 miliar, saat ini sudah kami tekan menjadi Rp18,60 miliar,” kata Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Untung Rahardjo, saat ditemui solopos.com di Boyolali, Sabtu (25/4/2015).
Selain mengurangi asumsi jumlah pasangan calon, TAPD bersama KPU juga mengurangi jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dari 1.654 TPS menjadi 1.257 TPS. Pengurangan jumlah TPS ini tetap memperhatikan tingkat partisipasi masyarakat.
Kebutuhan alat peraga kampanye juga menjadi salah satu pos anggaran yang paling banyak berkurang. Sebelumnya, KPU mengusulkan anggaran untuk pengadaan alat peraga mencapai Rp5,6 miliar.
Setelah dicermati, anggaran untuk alat peraga kampanye hanya berkisar Rp723 juta. “Ya, pengurangannya sangat banyak,” imbuh Untung.
Dalam waktu dekat, anggaran pilkada yang sudah dicermati akan diajukan lagi ke DPRD untuk dibahas.
Ketua DPRD Boyolali, S.Paryanto, menyampaikan pembahasan di internal TAPD nanti akan dibahas lagi di legislatif.
“Itu baru hitungan sementara, belum final. Masih akan kami bahas lagi. Apakah nanti tetap Rp18,6 miliar atau berkurang lagi, ya nanti,” kata Paryanto.
0 komentar:
Posting Komentar