Kelangkaan BBM bersubsidi dan adanya kabar kenaikan harga BBM tak pelak menjadi pengamatan banyak pihak, termasuk politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq.
Mahfudz menegaskan, "Konsekuensi akan diuji di sini. Kalau PDIP dari awal sangat menolak, tidak setuju kenaikan BBM. Bagaimana dengan situasi sekarang, pemerintah Jokowi yang ditopang PDIP, akan kita lihat."
Mahfudz menambahkan, jika pro-rakyat, PDI P tidak akan menaikkan harga BBM."Kalau konsisten akan dipertahankan, tidak ada kenaikan harga BBM. Kalau mau konsisten harusnya dipertahankan," ujarnya.
Belakangan ini memang ramai beredar kabar PDI P mendesak pemerintahan SBY untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebagai bentuk itikad baik untuk mewariskan kondisi keuangan yang stabil.
Sebagaimana diberitakan, pemerintahan Jokowi-JK bisa jadi harus menaikkan harga BBM. Rancangan APBN 2015 dianggap menyisakan persoalan serius. Karena RAPBN 2015 dianggap mampu melewati batas minimal defisit fiskal sebesar 3%.
PO
Mahfudz menegaskan, "Konsekuensi akan diuji di sini. Kalau PDIP dari awal sangat menolak, tidak setuju kenaikan BBM. Bagaimana dengan situasi sekarang, pemerintah Jokowi yang ditopang PDIP, akan kita lihat."
Mahfudz menambahkan, jika pro-rakyat, PDI P tidak akan menaikkan harga BBM."Kalau konsisten akan dipertahankan, tidak ada kenaikan harga BBM. Kalau mau konsisten harusnya dipertahankan," ujarnya.
Belakangan ini memang ramai beredar kabar PDI P mendesak pemerintahan SBY untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebagai bentuk itikad baik untuk mewariskan kondisi keuangan yang stabil.
Sebagaimana diberitakan, pemerintahan Jokowi-JK bisa jadi harus menaikkan harga BBM. Rancangan APBN 2015 dianggap menyisakan persoalan serius. Karena RAPBN 2015 dianggap mampu melewati batas minimal defisit fiskal sebesar 3%.
PO
0 komentar:
Posting Komentar