Serangan hama wereng mulai mengganas di Desa Canden, Kecamatan Sambi. Bahkan, petani setempat terpaksa tanam ulang, karena bibit yang ditanam sebelumnya ludes diserang wereng. “Padi saya usia 14 hari sebagian besar sudah rusak, terpaksa mbaleni tandur (tanam ulang),” keluh Yono, petani Desa Canden, Jumat (10/2/2017).
Petani harus tanam ulang karena sudah hampir tidak ada harapan tumbuh setelah diserang wereng. Yono mengatakan, dirinya harus mengganti seluruh tanaman karena kondisi kerusakan tidak memungkinkan ditangani hanya dengan tambal sulam.
“Masih ada satu dua yang sehat, tetapi kalau dibiarkan bisa jadi di dalam batangnya masih menyimpan telur wereng. Jadinya ya harus tanam ulang secara keseluruhan,” kata dia.
Dia mengatakan, pada dasarnya sudah melakukan antisipasi sebelumnya dengan penyemprotan pestisida. Hanya saja, tersebut tidak bisa mencegah serangan wereng. Saat ini petani was-was, serangan hama wereng semakin mengganas.
Apalagi serangan hama wereng dari lahan satu ke lahan lainnya tergolong sangat cepat. “Bibit padi juga termasuk sulit didapatkan,”.
Petani lainnya, Jumeri, mengaku harus mencari benih padi hingga ke wilayah kecamatan lainnya. Beruntung dia masih mendapatkan benih di pelosok wilayah Kecamatan Banyudono. Minimnya stok benih padi ini tidak lain akibat banyak petani yang harus tanam ulang.
“Benihnya terpaksa harus beli, karena kalau harus menyemai sendiri waktunya sangat lama, butuh 21 hari. Padahal kalau tanam ulang harus secepatnya,” ujar dia.
0 komentar:
Posting Komentar