Home » » Kematian Itik di Banyudono Boyolali, Negatif AI

Kematian Itik di Banyudono Boyolali, Negatif AI

Written By Boyolalikita on Jumat, 24 Januari 2014 | 01.31.00

Boyolali — Peternak itik di kecamatan Banyudono bisa bernapas lega, menyusul keluarnya hasil pemeriksaan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali yang menyatakan kematian ratusan itik negatif flu burung (AI). Meski demikian, peternak diminta untuk tetap waspada terhadap serangan penyakit ini.
Kematian itik sendiri terjadi sejak awal November lalu, sejumlah peternak itik di Banyudono dikejutkan dengan kematian bebek miliknya. Tanda-tanda kematian bebek itu mirip dengan kematian itik beberapa bulan sebelumnya. Yakni, pada pagi hari bebek tersebut mengalami rabun dan kebutaan. Kemudian lemas, dan mati. Akibat kejadian ini, para pertenak mengaku merugi besar. Sebab rata-rata itik sudah siap berproduksi telur. Peternak terpaksa mereka menjual itik-itik yang masih hidup.

”Petugas kami sudah mengecek ke lokasi dan mengambil sampelnya. Kemudian sampel itu kita krimkan ke laboratorium untuk diperiksa. Tenyata kematian bebek itu tidak disebabkan oleh AI. Namun hanya karena bakteri. Dilihat dari gejalanya memang sama, tapi yang berbeda adalah penyebabnya,” ungkap Kepala Disnakan Boyolali Dwi Priyatmoko, Minggu (19/1).
Dijelaskan, bakteri tersebut mucul disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah anomali cuaca yang tidak menentu belakangan ini. Perubahan cuaca ekstrem membuat daya tahan tubuh hewan ternak menurun. Sehingga akan mudah terserang penyakit. Jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian.
“Tetap jaga kebersihan kandang dan pilih itik yang kondisinya bagus,” imbau Dwi singkat.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger