TNI AU membangun sebuah SMA khusus di Boyolali. Sekolah bernama SMA Pradita Dirgantara itu dibuka untuk 150 siswa lulusan SMP umum dari seluruh Indonesia. Biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah. Siswa akan mendapat pendidikan khusus kedirgantaraan.
Sekolah pertama milik TNI AU tersebut dibangun di atas tanah Lanud Adi Soemarmo, seluas 6 hektare. Sedangkan status pengelolaan sekolah berada di bawah Yayasan Ardhya Garini (Yasarini).
Beberapa fasilitas yang akan dibangun meliputi gedung utama, asrama putra dan putri, gedung olahraga, kantin, masjid, gereja, pura dan perumahan guru.
"Kita bangun dua tahap. Tahap pertama 3,2 hektare, kita bangun ruangannya dulu, ditambah fasilitas-fasilitas utama. Semoga sesuai rencana, 2018 sudah bisa menerima siswa baru. Tahap kedua ditambah fasilitas-fasilitas lain," ungkap Hadi.
SMA Pradita Dirgantara dibuka untuk lulusan SMP umum dari seluruh Indonesia. Biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah. Dari seluruh pendaftar nantinya akan dijaring 150 siswa terbaik.
"Kurikulumnya sama seperti di sekolah lain, tapi kita tambah nilai-nilai kedirgantaraan. Lulusan bisa ke akademi TNI, akademi kepolisian, atau di universitas," ujarnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa, antara lain olahraga, bela diri, aeromodelling dan kesenian.
KSAU juga menandatangani MoU dengan Universitas Sebelas Maret terkait penyediaan tenaga pengajar. Pengajar akan diambil dari lulusan FKIP UNS yang memenuhi persyaratan, yakni menguasai bahasa Inggris dan Teknologi Informatika (TI).
0 komentar:
Posting Komentar