Jalannya ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk SMK di hari kedua, Selasa (4/4/2017), sempat diwarnai kepanikan. Pasalnya, jaringan listrik PLN tiba-tiba padam hingga siang bahkan hampir sore hari. Dari 40 SMK yang melangsungkan UNBK, hanya SMK yang berada di wilayah Kecamatan Wonosegoro, Juwango, dan Kemusu yang tidak mengalami gangguan.
Informasi yang dihimpun Joglosemar, listrik PLN padam sekitar pukul 11.00 WIB, saat ribuan siswa SMK tengah mengerjakan soal. Matinya aliran listrik dikarenakan adanya gangguan di dua gardu induk yang menyebabkan hampir seluruh wilayah Boyolali mati lampu. Padamnya aliran listrik membuat para siswa panik lantaran komputer mereka mati.
Salah satunya yang terjadi di SMKN 1 Boyolali. Salah satu siswa, Iswanto, langsung kaget dan panik karena pada saat itu dirinya baru mengerjakan 15 soal. Menurutnya, rekan-reka satu ruangannya pun sama-sama histeris. “Semua langsung menjerit,” ujar Iswanto yang ikut jadwal ujian gelombang kedua.
Untung saja pihak sekolah sudah menyiapkan genset untuk antisipasi listrik padam. Meski demikian, konsentrasi para siswa terlanjur terganggu. Beruntung, ternyata jawaban soal yang sudah dikerjakan tersimpan sehingga siswa tak harus mengulangi kembali.
Siswa lainnya, Putri Nofitasari, juga mengaku sempat panik karena tidak menyangka komputer yang dihadapnya tiba-tiba mati. Dia takut waktu untuk mengerjakan soal habis lantaran terpotong lamanya listrik padam. “Kan butuh waktu untuk menyalakan komputernya dan harus login lagi,” kata dia.
Sementara itu listrik sempat menyala kembali sekitar pukul 12. 15 WIB. Namun listrik kembali padam sekitar pukul 14.15 WIB. Waka Sarpras dan SDM, SMKN 1 Boyolali, Brahmanto, mengatakan sejak awal pihaknya sudah mengantisipasi pemadaman listrik dengan menyiapkan genset. “Memang ada jeda untuk penggantian sumber daya, tetapi hanya sekitar 5-10 menit saja,” terang dia.
Terpisah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Boyolali, Kasiswo, mengatakan hampir seluruh sekolah terganggu akibat padamnya listrik saat UNBK berlangsung itu. Menurutnya, kondisi tersebut tidak terlalu mengganggu lantaran hampir seluruh sekolah sudah menyiapkan genset.
0 komentar:
Posting Komentar