Pasar Hewan Sunggingan, Kecamatan Boyolali Kota dipastikan direlokasi ke Desa Jelok, Kecamatan Cepogo. Pasar akan dibangun di lahan seluas 1 hektare.
Bupati Boyolali, Seno Samodro mengakui, rencana relokasi Pasar Hewan Sunggingan sempat menemui kendala mahalnya harga tanah di Jelok saat ini. Pasalnya, harga tanah sudah melambung hingga Rp 550 ribu/m2. ‘’Satu sisi ini bukti harga tanah di Boyolali semakin tinggi, tapi di sisi lain imbasnya sulit mencari tanah sesuai anggaran yang tersedia,’’ ungkap Bupati, Rabu (8/3).
Meski demikian, kendala lahan akhirnya teratasi dengan menggunakan lahan kas desa setempat yang berada dekat balai desa setempat. Pihak desa sepakat menyediakan lahan seluas 1,5 hektare. ‘’Luasan tersebut rencananya yang satu hektare akan dibangun untuk pasar hewan dan setengah hektare lainnya akan dibangun gedung tembakau.’’
Dibangun Jalan
Dijelaskan, status penggunaan lahan tersebut adalah sewa dengan masa 1 tahun -2 tahun. Setelah itu, lahan kas desa tersebut bisa dibeli Pemkab untuk kelangsungan pasar hewan tersebut seperti termaktub dalam perjanjian. ‘’Untuk mendukung akses ke pasar hewan juga bakal dibangun akses jalan masuk dengan lebar 12 meter.’’ Terpisah, Camat Cepogo, Agus Darmawan S, menyambut positif relokasi pasar hewan di wilayahnya.
Diakui, sebelumnya ada tiga alternatif lokasi calon pasar hewan di Cepogo. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut ketiga lokasi tersebut. Sementara itu salah satu warga Jelok, Haryanto (47), mengaku senang dengan adanya kepastian pembangunan pasar hewan di desanya. Keberadaan pasar hewan diharapkan bisa mengangkat perekonomian warga. Apalagi banyak warga setempat yang juga berternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong. ‘’Kami senang kalau jadi dibangun. Meski saya juga menyewa lahan kas desa, tidak masalah kalau lahan itu dibangun pasar hewan.’’
0 komentar:
Posting Komentar