
Dari pantauan di lokasi, Senin (5/12), desain panggung dan tribun tempat duduk penonton berkonsep tapal kuda. Panggung ini dikonsep semi terbuka, yakni tak ada tembok penutup. Namun untuk atapnya menggunakan terpal yang dipasang secara permanen untuk melindungi gelanggang dari panas dan hujan. Terpal tersebut dibuat seperti dua buah kerucut yang disimbolkan sebagai dua buah gunung berjejeran yang ada di Boyolali, yakni Gunung Merapi dan Merbabu.
Saat ini, proses pengerjaan tinggal finishing saja, diantaranya merapikan tribun penonton, pagar pembatas, serta pemasangan lampu. Menurut jadwal pengerjaan, tenggat waktu penyelesaian gelanggang tersebut pada 11 Desember mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Boyolali, lokasi gelanggang kesenian ini di bekas kantor Kelurahan Siswodipuran. Adapun kantor kelurahan saat ini sudah dipindah tak jauh dari lokasi awal. Diharapkan, adanya fasilitas untuk tempat mengekspresikan kesenian ini bisa mengakomodir dan meningkatkan kreativitas kesenian di Boyolali.
Gelanggang tersebut dirancang untuk mengakomodir berbagai bentuk kesenian, sehingga berbagai jenis pertunjukan, dari seni tari, teater, hingga konser musik bisa dilakukan di gedung tersebut.
"Gelanggang tersebut nantinya akan menjadi wadah bagi para seniman untuk berlatih dan pentas," tuturnya.
Diakui Rahman, karena tak punya lokasi khusus untuk kesenian, selama ini banyak seniman Boyolali yang berlatih di tempat seadanya.
"Nantinya pembinaan dan pentas kesenian bisa lebih fokus, sehingga diharapkan mampu meningkatkan gairah kesenian di Boyolali," tandasnya. Kr
0 komentar:
Posting Komentar