Nama Ikrar Nusa Bhakti, peneliti senior LIPI, masuk dalam 23 calon Duta Besar yang diusulkan Presiden Jokowi ke DPR. Ikrar diplotkan sebagai calon Duta Besar untuk Tunisia yang berkedudukan di Tunis.
Apa tanggapan Ikrar atas penunjukannya sebagai calon Duta Besar tersebut? “Nanti saja yah kalau sudah pelantikan. Ini kan mau dipresentasikan ke DPR,” kata Ikrar, di Jakarta, Sabtu (26/11) malam.
Menurut dia, fit and proper test calon Dubes oleh Komisi I DPR RI baru akan dilakukan pada 15 Desember 2016. Oleh sebab itu sebenarnya dia mengaku belum tahu akan ditempatkan sebagai Duta Besar di negara mana.
“Tapi di media sosial malah sudah menyebar,” papar Ikrar.
Seperti diketahui nama-nama tersebut beredar dalam pesan tertulis dikalangan wartawan yang meliput di Parlemen sejak Jumat (25/11). Selain Ikrar ada nama Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pendukung dan orang dekat Presiden Jokowi. Juga Yuddy Chrisnandi mantan Menteri PAN-RB
Berdasarkan daftar tersebut, Yudhi di usulkan sebagai Duta Besar Ukraina berkedudukan di Kiev. Ikrar menjadi Duta Besar Tunisia berkedudukan di Tunis. Sedang Rusdi Kirana menjadi Duta Besar Malaysia berkedudukan di Kuala Lumpur.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari membenarkan bahwa surat presiden usulan nama-nama calon Dubes sudah diterima DPR. Namun, Abdul Kharis belum mengetahui mengenai rincian jumlah dan nama-nama yang diajukan.
Menurut Kharis, surat pengajuan tersebut kini masih berada di meja Pimpinan DPR. “Informasi yang saya terima, surat presiden sudah di pimpinan DPR, tapi belum sampai ke komisi. Saya belum lihat supresnya,” tutur Kharis, saat dihubungi, kemarin.
Dia menambahkan, jika surat presiden sudah diterima Komisi I, nama-nama yang tertera di surat tersebut segera diuji kelayakan dan kepatutan. Politisi PKS itu mengatakan kemungkinan uji kelayakan dan kepatutan akan digelar pada pekan kedua Desember 2016.
“Fit and proper (uji kelayakan dan kepatutan) segera. Menunggu supres dibacakan dibacakan di paripurna, lalu di Bamus, baru fit and proper,” kata Abdul Kharis.
Adapun 23 nama yang diusulkan Presiden Jokowi menjadi Duta Besar yang beredar dalam pesan tertulis tersebut adalah Arifin Tasrif (Tokyo), Ferry Adamhar (Athena), Priyo Iswanto (Bogota), Kristiarto Legowo (Canberra), Sahat Sitorus (Dilli), Hasan Kleib (Jenewa).
Kemudian Mayjen Dr. Ir. Arief Rachman (Kabul), Ngurah Ardiyasa (Kolombo), Prof Dr Yuddy Chrisnandi (Kiev), Nur Syahrir Rahardjo (Manama), Esti Andayani (Roma), Umar Hadi (Seoul), Darmansjah Djumala (Wina), Arto Suryo-di-puro (New Delhi).
Selanutnya Rina Soemarno (Dhaka), Andy Rachmianto (Amman), Wieke Adiwoso (Bratislava), Prof. Radar Pardede (Dar Es Salam), Tantowi Yahya (Wellington), Komjen (pol) Sjahroedin (Zagreb), Rachmat Pramono (Astana), Ikrar Nusa Bhakti (Tunis) dan Rusdi Kirana (Kuala Lumpur).
- See more at: http://indopos.co.id/ini-komentar-ikrar-nusa-bhakti-yang-dicalonkan-jadi-dubes/#sthash.UzM7iW3c.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar