Pemerintah Kabupaten Boyolali telah mengawali sejumlah kegiatan untuk merealisasikan proyek kebun raya di wilayah Indrokilo, Dusun Tempurejo, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.
“Kebun raya akan menampung tanaman konservasi sehingga butuh suplai air yang cukup, ” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Cipto Budoyo.
Ia menjelaskan bendungan tersebut nantinya akan menjadi sumber air dan akan dialirkan masuk ke kawasan kebun raya. Mengingat saat ini, di Indrokilo belum ada suplai air. Sebagai proyek dasar, BLH akan membendung anak Sungai Sombo sebagai sumber air di kawasan pengembangan kebun raya. Suplai air yang masuk ke kawasan kebun raya nantinya akan ditampung ke dalam embung yang saat ini juga sedang dalam proses pengerjaan.
“Airnya nanti untuk mengairi tanaman-tanaman yang ada di kebun raya,” kata Cipto.
Proyek kebun raya di Indrokilo dibangun di atas tanah milik Pemkab Boyolali seluas delapan hektare. Pemkab Boyolali juga menggandeng Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), untuk persiapan proyek tersebut.
Lokasi kebun raya tersebut berada di belakang Hastana Luhur Ngendrakila Pesarean Pamijen Trah Wiragunan-Prawiranegaran Surakarta.
Komplek tersebut bisa diakses lewat Jalan Raya Boyolali-Klaten, kemudian masuk ke jalan Dukuh Tempurejo.
sebelumnya, Bupati Boyolali, Seno Samodro, menyampaikan kebun raya yang dibangun di Indrokilo merupakan duplikasi Kilimanjaro dan air terjun Niagara. Kebun raya dibuat untuk mengakomodir penyelenggaraan event-event besar. Termasuk di dalamnya ada bumi perkemahan, plaza, dan taman dengan beragam tanaman langka, serta fasilitas parkir berkapasitas 2.000 mobil. Sungai Sombo yang saat ini dibendung juga untuk mengairi koleksi tanaman-tanaman langka yang ada di kebun raya tersebut. Boyolalikab
0 komentar:
Posting Komentar