Keraguan sebagian besar umat Islam terhadap penegakan hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memunculkan gerakan yang bakal berdampak pada stabilitas ekonomi, sosial, dan politik dalam negeri
.Selain aksi bela Islam III yang direncanakan pada 25 November 2016, muncul pula gerakan Rush Money Bela Islam. Gerakan ini juga bakal dilaksanakan pada 25 November di seluruh Indonesia.
Gerakan Rush Money yakni menarik uang sebanyak-banyaknya di bank agar kondisi perekonomian Indonesia goyah. Jika dua juta orang menarik uang Rp 5 juta pada hari yang sama, maka total uang yang ditarik mencapai Rp 10 triliun.
Seruan gerakan Rush Money telah beredar di media sosial (medsos) sejak hari ini, Senin (14/11/16). Selain di medsos, gerakan Rush Money juga disuarakan di aplikasi WhatsApp (WA). Gerakan ini harus diwaspadai oleh pemerintah.
Analis Ekonomi dan Politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga mengatakan, Rush Money akan menimbulkan tiga aspek.
Pertama, aspek ekonomi. Menurut Andy, akan timbul kekacauan dalam sistem perbankan. Bank akan kekurangan uang, sehingga menimbulkan gejolak ekonomi.
“Bank Indonesia (BI) akan kewalahan dan tidak mungkin mendistribusikan uang dalam jumlah banyak pada waktu bersamaan,” ujar Andy kepada pojoksatu.id, Senin (14/11/16).
Kedua, aspek sosial. Rush Money akan menimbulkan keresahan masyarakat. Hal tersebut akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, dalam hal ini BI.
“Masyarakat takut tidak bisa menarik uang di bank. Padahal, uang yang ingin ditarik itu uang mereka sendiri. Ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah,” imbuh Andy.
Ketiga, aspek politik. Dengan adanya Rush Money, maka politikal leader, terutama partai pendukung pemerintah, bisa saja membuat konsensus untuk menarik dukungan kepada pemerintah yang sah.
“Kasus Soeharto bisa terulang. Kasus kerusuhan Mei membuat masyarakat ketakutan. Saya juga mengalami, antre di bank. Dan bank tidak mampu memberikan uang kepada masyarakat karena begitu banyak yang ingin menarik uang,” imbuh Andy.
Berikut ini dua seruan Rush Money di aplikasi WhatsApp yang diterima pojoksatu.id:
Saudaraku,
Tahukah anda bahwa uang nasabah bank hanya disisakan 5-10% saja utk transaksi tarik tunai?
Tahukah anda bahwa uang anda digunakan, diputar, oleh bank swasta demi proyek2 mereka?
Tahukah anda semakin mengguritanya mereka karena support dana masyarakat muslim?
Hentikan ini. Kembalikan kemulyaan ummat Islam sbg pemilik utama negara ini.
AKSI RUSH MONEY BELA ISLAM 25 NOP
Dalam masa injury time menunggu keputusan hukum terhadap pelaku penistaan al-Quran dan umat Islam, dan semakin gencarnya perang opini untuk membalikkan fakta/kenyataan dilapangan, muncullah inisiatif Umat Islam untuk melakukan aksi: RUSH MONEY. Yaitu, menarik semua dana di Bank sampai keadilan ditegakkan atas penghina al-Quran.
Bayangkan kalau ada 5jt umat muslim yg berpartisipasi dalam aksi Rush Money sebesar 2jt/orang, maka akan ada 5.000.000 x 2.000.000 = 10.000.000.000.000, itu kalau 5jt orang dan masing2 2jt, gimana kalau lebih? Bisa mencapai 100trilyun uang yg rush dari dunia perekonomian kapitalis.
Banyak kaum muslim yg bisa melakukan ini, dan akan efektif mendorong penegakan hukum yg adil di negeri tercinta.
Just Info: bank hanya mencadangkan 5 s.d 10% dana Cash saja dari total dana pihak ketiga, yaitu dana nasabahnya. Akan menjadi tekanan yg luar biasa bagi pemerintah kalau kaum muslimin menyambut seruan utk tarik tunai dananya di bank. #aksirushmoney_forjustice.
Yg belum berkesempatan demo tetap bisa melakukan “tarik uang besar2an.”
0 komentar:
Posting Komentar