Di masyarakat Lereng Merbabu, tepatnya di Desa Selo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dikenal tradisi Petri Tuk Babon.
Tradisi Petri Tuk Babon merupakan tradis syukuran warga lereng gunung Merbabu atas berlimpahnya air untuk kebutuhan hidup dari sumber mata air Babon yang berada di lereng gunung Merbabu.
Tradisi Petri Tuk Babon ini bukan hanya diikuti oleh sejumlah warga melainkan juga sejumlah utusan abdi dalem keraton Surakarta.
Tuk berasal dari bahasa Jawa yang bermakna sumber mata air. Sedangkan Tuk Babon dapat dimaknai sebagai sumber utama. Tuk Babon ini menjadi sumber penghidupan yang selama ini digunakan oleh warga di empat desa, yaitu Selo, Desa Samiran, Lencoh, Suroteleng, dan sebagian Desa Genting Kecamatan Cepogo.
Upacara Tuk Babon dimulai dengan keliling desa yang di lakukan para pemuda desa setempat. Mereka membawa gunungan yang berisi hasil bumi seperti jagung, ketela dan aneka sayuran dan buah.
Setelah keliling kampung, gunungan ini diarak menuju tuk babon yang terletak sekitar 1,5 kilometer di atas pemukiman warga.Setelah sampai di lokasi, warga memanjatkan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang tokoh. Di akhir acara, warga mengadakan kegiatan makan bersama, di mana gunungan dan aneka jajanan yang dibawa kemudian dinikmati bersama.
0 komentar:
Posting Komentar