KEBANYAKAN orang beranggapan bahwa anak merupakan anugerah dari Allah SWT. Mereka menganggap seperti itu, karena merasa bahagia dengan hadirnya buah hati di antara suami istri. Sehingga, merasa kehangatan dalam rumah tangga akan semakin terjalin. Padahal, tidak demikian adanya.
Menurut Widianingsih, M. Ag, pengisi rubrik Me and The Children di Islampos, yang ditemui dalam Seminar “Memeluk Buah Hati Seperti Rasulullah” pada Ahad (17/5/2015) kemarin di gedung Shadaqah Perekat Umat (SPU) Purwakarta mengatakan bahwa anak itu merupakan cobaan.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah, “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar,” (QS. Al-Anfal: 28).
Jadi, ketika Anda mendengar bahwa bayi yang Anda kandung itu lahir, bersyukurlah namun tidak lupa untuk memohon pertologan kepada Allah. Mengapa demikian? Kita ini hanyalah makhluk biasa yang tidak luput dari salah dan lupa, maka sudah seharusnya kita memohon perlindungan dari Allah, agar anak yang dititipkan oleh-Nya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan garis yang telah ditentukan-Nya.
Sebagai orang tua, kita diberi kewajiban untuk mebimbing dan mengarahkan anak. Dan pendidikan paling utama itu berada di tangan ibunya. Ya, karena seorang ibu memiliki banyak waktu dengan buah hatinya ketika ia baru lahir ke muka bumi sampai usia 40 bulan. Di sinilah peran ibu sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan emosional anak. Maka dari itu, ibu jangalah lewatkan kesempatan Anda untuk selalu bersama buah hati di masa-masa tumbuh kembangnya.
0 komentar:
Posting Komentar