Jembatan Dukuh/Samiran Kecamatan Selo, di ruas jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB) kembali longsor, Jumat (13/2) kemarin. Longsor susulan semakin meluas, bahkan turut menggerus areal pemakaman warga setempat. Akibatnya puluhan nisan ikut longsor dan ambrol.
Ukit W Indrajaya, Kasi Jembatan BPT Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Surakarta mengungkapkan, akibat longsoran susulan tersebut, total longsor mencapai 56 meter. Pasalnya, longsor susulan yang baru mencapai 5-6 meter ke arah timur di areal pemakaman.
“Saat kejadian tidak tengah turun hujan, memang beberapa hari sebelumnya sudah ada retakan di areal tersebut,” ungkap Ukit, Minggu (15/2/2015).
Dari laporan yang diterimanya, akibat longsor susulan kemarin, sekitar 10 batu nisan ikut ambrol. Terkait upaya perbaikan, Ukit mengatakan pihaknya masih menunggu kondisi alam atau cuaca membaik. Pasalnya saat ini para pekerja tidak berani melakukan perbaikan, di antaranya dengan memperkuat tebing yang longsor. Pasalnya, resiko keselamatan jiwa sangat tinggi. Selain itu potensi longsor susulan juga terus mengancam.
Terbukti, jika kejadian longsor pertama pada Minggu (25/1) lalu dikarenakan tingginya curah hujan, tetapi longsor susulan ini saat kejadian bahkan tidak turun hujan, murni karena sudah ada retakan sehingga mudah longsor.
Di sisi lain, untuk perbaikan dan penguatan tebing tersebut, Ukit juga masih menunggu pernyataan bencana alam. Setidaknya dengan pernyataan tersebut, dana bencana alam bisa digunakan. Terlebih saat ini akibat longsor tersebut, akses warga sudah terganggu.
Terpisah, Nur Khamdani, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan pihaknya juga sudah melakukan pengecekan ke lokasi longsor. Nur Khamdani membenarkan, akibat longsor susulan kemarin, juga merusak sebagian areal makam. Menyikapi ini, pihaknya segera menggelar rapat dengan instansi terkait.
“Kami sudah cek, segera kami rapatkan untuk tindak lanjutnya,” imbuh Nur Khamdani.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat jembatan Samiran longsor hingga memakan bahu jalan, akses SSB terancam putus total terutama jika jalur tersebut masih dilintasi kendaraan berat seperti truk pasir. Menyikapi ini, paska longsor diputuskan truk pasir dilarang melintas jalur SSB.
0 komentar:
Posting Komentar