Jalan rusak di jalur utama Boyolali-Selo-Magelang kian memrihatinkan. Kondisi ini semakin diperparah dengan air hujan menggerus jalan, terutama di titik-titik tak ada drainase. Air hujan meluber hingga ke jalan-jalan dan mengerus badan jalan.
Masyarakat Selo sendiri sudah dibuat gerah dan kesal dengan tak kunjung diperbaikinya jalur utama mereka menuju ke Boyolali. Rusaknya jalan provinsi ini sudah dilaporkan warga ke instansi terkait, bahkan hingga ke gubernur Jawa Tengah. Selain karena hujan, kerusakan jalan juga diakibatkan muatan truk pasir dari Kali Apu melebihi muatan.
“Setiap hari hampir 300-an truk pasir melintas di sini, mereka juga cuek saja dengan kondisi jalan yang rusak ini,” ungkap Agus Sutanto, warga Selo, Sabtu (31/1).
Sementara itu, pengawas jalan Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Surakarta, Sumarwanto, membenarkan kondisi jalan semakin rusak akibat truk pasir melintas melebihi tonase. Rata-rata truk pasir melintas membawa delapan ton hingga 15 ton. Padahal jalan provinsi ini hanya untuk muatan lima ton saja.
“Kami tiap hari menemukan jalan semakin parah, ada sekitar empat kilometer yang rusak parah mulai dari Irung Petruk hingga Selo,” jelasnya.
Rencana perbaikan jalan sendiri baru dilakukan Maret hingga April 2015 mendatang. Rencananya dari empat kilometer jalan rusak, tiga kilometer dibetonisasi, sementara sisanya hanya ditambal.
0 komentar:
Posting Komentar