Bupati Boyolali Seno Samodro mengajukan kenaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2015 sebesar 300 persen lebih, dari semula sebesar Rp 6 miliar menjadi Rp 19 miliar. Meski ada kenaikan signifikan, bila dibandingkan dengan wilayah lain di Soloraya, TPP Boyolali masih berada di level buncit.
“TPP Solo naik 6 persen geger, padahal saya merancang kenaikan sebanyak 300 persen. Meski direncanakan ada kenaikan sebesar itu, tapi dari enam kabupaten dan satu kota di Soloraya, TPP Boyolali masih nomor dua dari bawah. Kalau itu terealisasi, TPP Boyolali hanya masih lebih tinggi dari Kabupaten Wonogiri,” terang Seno saat diwawancarai wartawan, Selasa (21/10).
Seno mengaku optimis pengajuan besaran TPP lewat rancangan APBD Murni 2015 yang masih akan dibahas DPRD tersebut akan disetujui. Alasannya, sudah lima tahun TPP Boyolali tak mengalami kenaikan. Kenaikan TPP tersebut diperkirakan juga tak akan membebani anggaran.
Dijelaskannya, kenaikan TPP tersebut didasarkan dari perkiraan penghitungan kenaikan Dana Alokasi Umum (DAU), dimana ia memperkirakan DAU Boyolali hanya akan mengalami kenaikan sebesar 2 sampai tiga persen saja. Tapi setelah didapat angka pasti, kenaikan angka DAU boyolali ternyata mendekati angka 4 persen. Seno menegaskan, efisiensi memang harus dilakukan, tapi tentu tanpa mengorbankan kesejahteraan pegawai.
“Masalah kekhawatiran kenaikan TPP berdampak membebani belanja pegawai ya pasti membani. Tapi kalau dengan tambahan tersebut ternyata masih berada di urutan rangking dua terbawah, lha kalau Solo koyo opo,” imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar