Home » , » Tidak Menguntungkan Petani Boyolali Mulai Enggan Menanam Tembakau

Tidak Menguntungkan Petani Boyolali Mulai Enggan Menanam Tembakau

Written By Boyolalikita on Minggu, 17 Agustus 2014 | 18.51.00


Timlo.net - Nanin

Dinilai tidak memberikan untung lebih, petani di kawasan Boyolali mulai enggan menanam tembakau di sawah. Akibatnya, angka tanaman tembakau sawah mengalami penurunan sangat signifikan di musim tanam tahun ini.
Kepala Bidang Perkebunan Distanbunhut Boyolali, Widodo, mengakui penurunan tanaman tembakau di sawah. Petani di daerah dataran rendah, saat ini lebih memilih menanam tanaman lain, seperti padi karena dinilai lebih menguntungkan.
Diakui, selama ini harga tembakau sawah lebih rendah dibandingkan tembakau di wilayah pegunungan. Untuk tembakau sawah perkilogramnya hanya diharga Rp 7000,- hingga Rp 8.000 perkilogram, sedangkan untuk tembakau gunung perkilogramnya mencapai Rp 50.000,- hingga Rp 60.000,-.

“Harga tembakau di sawah terbilang sangat murah, selisihnya sangat besar dibandingkan tembakau gunung,” ungkap Widodo,ketika dimintai konfirmasi, Sabtu (16/08).
Terkait penurunan produksi ini, pihaknya tidak bisa berbuat banyak ketika petani tembakau daerah bawah memilih untuk beralih ke tanaman lain. Namun pihaknya,tetap mneghimbau kepada petani agar memahami kebutuhan pasar sehingga tidak berlebihan dalam menanam tembakau.
Sementara untuk daerah dataran rendah penghasil tembakau sawah terdapat enam kecamatan. Yakni Boyolali, Mojosongo, Juwangi, Sawit, Banyudono, dan Teras. Untuk tembakau atas di daerah pegunungan, yaitu Selo, Cepogo, Ampel, dan Musuk. Tanaman tembakau di Boyolali sampai Juni 2014 mencapai 3.419 hektare (ha), daerah pegunungan seluas 3.068 ha sedangkan daerah bawah hanya 351 ha.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger