Home » » Budaya : Sapi di Boyolali Ikut Lebaran

Budaya : Sapi di Boyolali Ikut Lebaran

Written By Boyolalikita on Rabu, 06 Agustus 2014 | 18.55.00


Masyarakat setempat menamakan tradisi turun-temurun tersebut sebagai Lebaran Sapi. Waktunya bertepatan pada H+7 lebaran atau bagi masyarakat Jawa menamakannya dengan Syawalan. Di hari itu, sebelum digembalakan, ratusan sapi yang mayoritas adalah sapi perah tersebut juga mencicipi makanan khas Syawalan, Kupat. Selain sapi, hewan ternak lain seperti kambing juga ikut ambil bagian dalam perayaan. Dalam sehari tersebut, jalan di dukuh di kaki Merapi tersebut sejenak penuh dengan karnaval ternak.

Hadi Sutarno, tokoh masyarakat setempat mengungkapkan, muasal tradisi ini sudah berlangsung sejak dukuh Mlambong ada. Berdasarkan kearifan lokal warga setempat, tradisi tersebut adalah wujud syukur atas keberadaan sapi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Maklum saja, dukuh setempat dikenal sebagai penghasil susu. Sedang Boyolali sendiri menempatkan sapi dan susu sebagai ikon wilayah.

Masih terkait tradisi tersebut, lanjutnya, di masyarakat setempat ada kepercayaan, pada hari ke tujuh lebaran, Nabi Sulaiman akan memeriksa sapi-sapi yang ada. Sehingga masyarakat mesti mempersiapkan sapinya dengan baik.

Tapi terlepas dari cerita tersebut, tradisi lebaran sapi ini dipertahankan masyarakat sebagai bentuk nguri-uri budaya leluhur. "Dari sapi dan hewan ternak lain, kami bisa menyambung hidup. Jadi tradisi ini bisa disebut sebagai penghargaan kami kepada peran sapi yang vital di kehidupan masyarakat sini," terang Suwarnu.

Aji (36) warga Manahan, Solo, yang khusus datang untuk menyaksikan perayaan tersebut mengatakan, tradisi Lebaran Sapi ini merupakan hal langka, dimana dalam sehari, pemilik ternak mengutamakan hewan ternaknya daripada dirinya sendiri. "Kearifan lokal seperti ini yang mesti dijaga agar tidak punah," tandasnya

Sapi ternyata punya hari istimewa. Di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, sapi dimanjakan dalam sehari, Senin (4/8). Mereka dimandikan, diberi pakan istimewa, diberi wangi-wangian, dijemur, dan akhirnya diarak keliling dukuh.

Kr
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BOYOLALI KOMUNITAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger