Untuk menanggulangi bencana kebakaran, utamanya di wilayah Boyolali utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali berencana akan membangun posko BPBD di Kecamatan Klego.
Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu menjelaskan, berdasarkan pemetaan potensi kebakaran, wilayah Boyolali utara antara lain Sambi, Klego, Juwangi, Kemusu, Andong, Karanggede, hingga Wonosegoro masuk dalam wilayah yang potensi bencana kebakaran cukup tinggi. Sebab daerah tersebut karakteristik geografisnya kering dan tandus, terlebih pada musim kemarau.
Dengan rencana pendirian posko BPBD di Klego, lanjutnya, diharapkan dapat mempercepat penanganan bila terjadi kebakaran di wilayah tersebut. Sebab sampai saat ini penanganan bencana kebakaran oleh BPBD di wilayah Boyolali utara kerap terkendala jarak yang jauh.
"Posko tersebut untuk mempercepat penanganan bencana, termasuk juga bencana kebakaran," jelasnya.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk upaya preventif, terang Fajar, pihaknya juga berencana membentuk tim wanita tanggap bencana (Watagana). Harapannya, ibu rumah tangga dapat mendeteksi dan melakukan pencegahan dini terhadap bencana kebakaran. Sebab, terlepas dari faktor cuaca dan kondisi geografis, penyebab utama bencana kebakaran di Boyolali adalah human error.
Berdasarkan data BPBD Boyolali, diketahui pada tahun 2013 lalu, terdapat sebanyak 52 kasus kebakaran. Sementara sampai dengan semester pertama tahun ini, kasus kebakaran di Boyolali sudah mencapai angka 29 kasus.
Kr
Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu menjelaskan, berdasarkan pemetaan potensi kebakaran, wilayah Boyolali utara antara lain Sambi, Klego, Juwangi, Kemusu, Andong, Karanggede, hingga Wonosegoro masuk dalam wilayah yang potensi bencana kebakaran cukup tinggi. Sebab daerah tersebut karakteristik geografisnya kering dan tandus, terlebih pada musim kemarau.
Dengan rencana pendirian posko BPBD di Klego, lanjutnya, diharapkan dapat mempercepat penanganan bila terjadi kebakaran di wilayah tersebut. Sebab sampai saat ini penanganan bencana kebakaran oleh BPBD di wilayah Boyolali utara kerap terkendala jarak yang jauh.
"Posko tersebut untuk mempercepat penanganan bencana, termasuk juga bencana kebakaran," jelasnya.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk upaya preventif, terang Fajar, pihaknya juga berencana membentuk tim wanita tanggap bencana (Watagana). Harapannya, ibu rumah tangga dapat mendeteksi dan melakukan pencegahan dini terhadap bencana kebakaran. Sebab, terlepas dari faktor cuaca dan kondisi geografis, penyebab utama bencana kebakaran di Boyolali adalah human error.
Berdasarkan data BPBD Boyolali, diketahui pada tahun 2013 lalu, terdapat sebanyak 52 kasus kebakaran. Sementara sampai dengan semester pertama tahun ini, kasus kebakaran di Boyolali sudah mencapai angka 29 kasus.
Kr
0 komentar:
Posting Komentar