PERWAKILAN Muslim di parlemen Inggris naik dari delapan sampai 13 anggota setelah usai pemilihan umum pekan lalu. Ini adalah jumlah tertinggi yang pernah ada di House of Commons. Demikian dilansir olehWorldBulletin, Selasa (12/5/2015),
Enam anggota parlemen Muslim baru ditunjuk, sementara tujuh anggota yang ada yang terpilih kembali. Satu anggota dari kalangan artai Buruh, Anas Sarwar, kehilangan kursinya untuk Partai Nasional Skotlandia (SNP).
Dengan persentasi ini, Muslim sekarang mendapatkan 2 persen dari keanggotaan majelis terpilih, dibandingkan dengan 4,8 persen dari total penduduk Inggris dan Wales, demikian menurut Kantor Statistik Nasional.
Ahmed Versi, editor situs Muslim News, menyambut kenaikan ini. “Ini adalah berita besar bahwa ada lebih banyak anggota parlemen Muslim terpilih daripada waktu sebelumnya,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Namun, House of Commons masih tidak mencerminkan keragaman populasi.”
Bahkan sekarang, dari delapan anggota parlemen wanita, salah satunya merupakan Muslim.
Para anggota baru di parlemen Tasmina Ahmed-Sheikh (SNP); Rupa Huq (Buruh); Tulip Siddiq (Buruh); Nusrat Ghani (Konservatif); Naz Shah (Buruh); Imran Hussain (Buruh).
Mereka yang terpilih kembali adalah Khalid Mahmood (Buruh); Shabana Mahmood (Buruh); Rushanara Ali (Partai Buruh); Yasmin Qureshi (Buruh); Sadiq Khan (Buruh); Sajid Javid (Konservatif); Rehman Chishti (Konservatif).
Parlemen Inggris adalah lembaga legislatif Kerajaan Inggris. Asal mulanya bisa dilacak hingga awal Abad Pertengahan. Parlemen Inggris mengambil alih banyak kekuasaan dari penguasa, dan setelah UU Persatuan 1707 menjadi bagian Parlemen Britania Raya, dan kemudian Parlemen Kerajaan Bersatu.
Asal mulanya dapat dilacak pada masa Anglo-Sakson. Raja-raja Anglo-Sakson dinasihati oleh sebuah dewan yang dikenal sebagai Witenagemot, yang memiliki anak dan saudara raja.
Ealdormen, atau ketua eksekutif shire dan pendeta senior negeri juga duduk di sini. Raja masih memiliki otoritas tertinggi, namun hukum hanya dibuat setelah mendapatkan nasihat (dan di belakang hari, persetujuan.
0 komentar:
Posting Komentar